Pick one you like!

Friday, April 2, 2010

Week #8: See You Later

Ternyata bener juga ya, apa kata orang-orang sebelum aku yang pernah studi atau berkegiatan di luar negeri dalam jangka waktu menengah (non permanen). Perasaan kalo kita lagi 'bertugas' ke luar itu bagaikan roller coaster. Pertama kita naik pelan-pelan, muter-muter, terus jatoh drastis, abis itu naek lagi, turun lagi, muter lagi, baru kemudian lurus.

Seperti kalo menurut Rhinesmith, ada sepuluh tahap penyesuaian diri seseorang di lingkungan baru:

  1. Kecemasan pada tahap awal (karena akan menghadapi tempat tinggal baru)
  2. Kegembiraan yang meluap-luap (karena akan pergi)
  3. Culture shock tahap awal
  4. Penyesuaian yang dipaksakan (terhadap kebudayaan baru)
  5. Depresi - frustasi
  6. Menerima kebudayaan baru
  7. Kembali pada kecemasan (karena akan pulang kampung)
  8. Kembali pada kegembiraan (juga karena akan pulang kampung)
  9. Re-entry shock (kaget dan tidak berharap/membayangkan kebudayaan di negara asal)
  10. Perubahan diri akibat kombinasi dua budaya yang dialami

Well, di minggu ke-delapan ini rasanya aku lagi mengalami poin yang nomer 7 dan 8. Ya, di satu sisi aku merasa seneng banget soalnya sebentar lagi aku bakal bisa ketemu lagi sama orang-orang tersayang, bisa makan enak lagi, dll. Tapi di sisi lain aku juga ngerasa sedih dan cemas. Sedih karena aku bakal ninggalin tempat yang rasanya baru aja aku ngerasa betah, ninggalin temen2 dan murid2ku yang rasanya baru aja aku ngerasa sayang. Cemas karena aku bakal kembali ke kehidupan yang biasanya, tanpa tahu kapan aku bakal kembali ke sini lagi.

Perasaan itu timbul-tenggelam, saling silih berganti setiap saat. Di saat-saat yang harusnya bahagia, senang, dalam hatiku malah ada rasa cemas dan pingin nangis.

Contoh pertama: di kelas dari beberapa sekolah, murid-muridku ngadain surprise farewell party. Mereka bikinin pancake dan pie. Mereka pun kasih kita hadiah kenang-kenangan. Campur aduk rasanya

S.U.R.P.R.I.S.E

very nice pie :9

Contoh kedua: bahkan ada satu sekolah yang khusus menyiapkan satu hari untuk piknik bersama. Mereka menyiapkan kayu bakar untuk api unggun, sepanci ayam berbumbu untuk dipanggang, roti dan berbagai jus. Kami pergi ke sebuah hutan di pinggiran kota dengan sungai di dekatnya. Mengobrol dan bercanda, campur aduk rasanya

Contoh ketiga: Eva, pacarnya Anton, dan Yan ngajak aku dan Andin ke kamp.kuda. Kita menunggang kuda sampe ngasih makan kuda. Menikmati awal musim semi yang indah tanpa sempat melihat bunga-bunga bermekaran. Campur aduk rasanya

Contoh keempat: Closing Conference. Di hari terakhir kita ngajar dalam kontrak kita, seluruh siswa dari sekolah2 tempat aku ngajar berkumpul di sekolah #5 buat acara penutupan project World Without Borders. Semuanya ngasih kesan dan pesan, saling berkata 'jangan lupakan aku', dan berpelukan. Mereka ngasih kami masing2 secarik kertas berisi kesan dan pesan mereka tentang kami secara pribadi. Campur aduk rasanya

Contoh kelima: Untuk farewell party kita dari aiesec-ers, kita diajak ke night club. Itu adalah pertama kalinya dalam hidupku pergi ke night club. Kita pesen 2 botol wine, dan masing2 dari kita mengucapkan keinginan-keinginan tentang kebersamaan ini buat ke depannya sebelum kemudian kita toast. Campur aduk rasanya

dan perasaan itu berada pada puncaknya di hari kepergian kita dari Lugansk. Hari jumat itu teman2 aiesecers mengantar kami ke stasiun untuk menuju Kiev. Beberapa murid juga ikut mengantar. Sebut saja Ela, Lena, Lisa, dan Maksim. Sampai di stasiun kita bertemu lebih banyak aiesecers lainnya. Setelah menaruh barang2 di kompartemen, aku dan Andin keluar lagi dari gerbong, memeluk mereka satu persatu, menatap mata mereka secara langsung untuk yang terakhir (sebelum kepulangan), bertukar kenang-kenangan, sebisa mungkin memanfaatkan waktu yang sedikit sebelum peluit tanda kereta akan berangkat dibunyikan.

Tepat pukul 16.00 peluit berbunyi. Aku segera naik ke kereta dan melihat ke luar jendela. Mereka semua tersenyum sambil melambaikan tangan. Saat kereta mulai bergerak, beberapa dari mereka, Sergei, Maksim, Ela dan Lisa berlari mengikuti kereta. dan pada saat kereta berada di kecepatan maksimal, hal terakhir yang aku lihat adalah senyuman Maksim.

Aku pun duduk di kompartemenku dan terdiam sejenak. Segera kuketik sesuatu di layar hapeku:

" this is not goodbye guys, this is see you later "

Options > Add recipient > group > Ukraine Guys > Mark all > Send

No comments: